Langsung ke konten utama

PLC - LADER DIAGRAM AUTOMASI PENGANGKUT SAMPAH SUNGAI


Cara Kerja Sistem :


a.       Cara Kerja :
1.      Pada saat Push Button ON ditekan akan menggerakan Motor 1 (M1) dan Motor 3 (M3)
2.      Apabila Sensor 1 (S1) aktif maka Selenoid (SLD) akan menurunkan Hydraulic (HY) dan Motor 2 (M2) akan menyala secara Revers setelah 3 Detik (TIMER 1 REV) untuk menarik pengangkut sampah ke arah Conveyor Sampah.
3.      Apabila Sensor 2 (S2) aktif maka Selenoid (SLD) akan menaikkan Hydraulic (HY) dan Motor 2 (M2) akan menyala secara Forward setelah 3 Detik (TIMER 2 FWD) untuk membawa pengangkut sampah ke ujung sungai untuk menggambil sampah kembali.
4.      Pada saat Motor 1 (M1) menyala, akan menjalankan Conveyor Sampah dan menggambil sampah dipermukaan sungai/kali secara terus menerus dan dibawa ke dalam Tempat Penampungan Sampah.

b.      Deskripsi Sistem :
1.      Push Button ON : Push Button ON (PB ON) digunakan untuk menjalankan atau menyalakan sistem agar mesin dapat beroprasi
2.      Push Button OFF ; Push Button OFF (PB OFF) digunakan untuk membuat sistem menjadi berhenti beroprasi atau mematikan mesin
3.      Sensor 1 : Sensor 1 (S1) adalah sensor yang digunakan untuk menandakan Pengaruk Sampah telah berada di sisi sebrang sungai/kali dan sebagai penanda bahwa sampah siap untuk dibawa ke konveyor sampah
4.      Sensor 2 : Sensor 2 (S2) adalah sensor yang digunakan untuk menandakan bahwa pengangkut sampah telah sampai di batas pengangkutan sampah dan penanda untuk menaikan hidrolik dan membawa pengangkut sampah kesebrang sungai.
5.      Motor 1 : Sebagai output yang digunakan untuk menjalankan Conveyor Sampah
6.      Motor 2 : Sebagai output yang digunakan untuk menjalankan pengangkut sampah maju dan mudur (Revers & Vorward)
7.      Motor 3 : Sebagai output yang digunakan untuk menjalankan Sistem Hydraulic
8.      Selenoid : Sebagai output yang digunakan untuk mengarahkan fluida agar hydraulic (HY) bekerja Up and Down.
9.      TIMER 1 : (TIMER 1 REV) digunakan untuk menyakan Motor 2 (M2) secara Revers setalah 3 Detik Hydraulic berkerja.
10.  TIMER 2 : (TIMER 2 FWD) digunakan untuk menalakan Motor 2 (M2) secara Forward setelah 3 Detik Hydraulic berkerja.
                  11. Hydraulic : digunakan untuk menaikan dan menurunkan penggaruk sapah

 
Input :
  • Push Button ON : PB ON
  • Push Button OFF : PB OFF
  • Sensor 1 : S1
  • Sensor 2 : S2

Output :
  • Motor 1 & Motor 3 : M1&3
  • Motor 2 : M2
  • Selenoid : SLD
  • Timer 1 : TIMER 1 REV
  • Timer 2 : TIMER 2 FWD

Ladder Diagram

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PLC - LADDER DIAGRAM PARKIR MOBIL

Cara kerja sistem : jika jumlah mobil yang berada di parkiran mobil kurang dari 10 mobil, maka pintu masuk akan terbuka Sensor 1 menghitung jumlah mobil yang masuk ke dalam parkiran jika jumlah mobil yang berada di parkiran mobil sebanyak 10 mobil maka pintu masuk akan tertutup dan lampu full akan menyala dan mobil tidak boleh masuk lagi jika ada mobil yang keluar dari parkiran, sensor 2 akan menghitung, maka lampu full akan mati, pintu masuk akan terbuka dan mobil boleh masuk kembali Input : Sensor 1 Mobil Masuk S1 : 0.00 Sensor 2 Mobil Keluar S2 : 0.01 Push Button Reset RESET : 0.02 Outpu : Lampu Parkir FULL : 10.01 Pintu Masuk Terbuka : 10.02 Pintu Masuk Tertutup : 10.03 Ladder Diagram : Terimakasih, semoga informasi diatas bermanfaat

Materi Kuliah 2 Lensa Optik

HOLOGRAFI Holography adalah teknik penghamburan cahaya dari sebuah objek untuk direkam dan kemudian direkonstruksi sehingga dia akan muncul  jika objek itu memiliki posisi yang relatif sama terhadap rekaman medium saat direkam. Bayangan akan berubah selama posisi dan  sudut pandang berubah dalam cara yang sama sehingga objek masih tetap terlihat ada dan rekaman bayangan (hologram) muncul dalam bentuk tiga dimensi. Teknik holografi dapat juga digunakan sebagai penyimpan, pencari data, dan pemroses informasi Sejarah Holografi Fisikawan berkebangsaan Hungaria-Inggris, Dennis Gabor, diberi Penghargaan Nobel bidang Fisika pada tahun 1971 "berkat penemuan dan pengembangannya dalam metode/teknik holografi". Pekerjaan yang dia lakukan pada akhir tahun 1940an, didasari oleh pekerjaan sebelumnya di bidang mikroskopi sinar X oleh ilmuwan lain, seperti Mieczysław Wolfke pada tahun 1920 dan William Lawrence Bragg pada tahun 1939. Penemuan ini merupakan hasil yang tidak d...